Aneka kado ini tidak dijual di toko.
Anda bisa menghadiahkannya setiap saat dan tak perlu membeli! Meski begitu,
delapan (8) macam kado ini adalah hadiah terindah dan tak ternilai bagi
orang-orang yang Anda sayangi.
Kehadiran
Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang tak ternilai
harganya. Memang kita bisa juga hadir
di hadapannya lewat surat, telepon, foto, atau faks. Namun dengan berada di
sampingnya, Anda dan dia
dapat berbagi perasaan, perhatian, dan kasih sayang secara lebih utuh dan
intensif. Dengan demikian, kualitas
kehadiran juga penting. Jadikan kehadiran Anda sebagai pembawa kebahagiaan.
Mendengar
Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini. Sebab, kebanyakan orang lebih
suka didengarkan,
ketimbang mendengarkan sudah lama diketahui bahwa keharmonisan hubungan
antar manusia amat ditentukan
oleh kesediaan saling mendengarkan. Berikan kado ini untuknya. Dengan
mencurahkan perhatian pada segala ucapannya,
secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan
hati. Untuk bisa mendengar dengan baik,
pastikan Anda dalam keadaan betul-betul relaks dan bisa menangkap utuh apa
yang disampaikan. Tatap wajahnya.
Tidak perlu menyela, mengkritik,apalagi menghakimi. Biarkan ia
menuntaskannya, ini memudahkan Anda
memberikan tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau
penilaian. Sekedar ucapan terima kasihpun akan terdengar manis baginya.
Diam
Seperti kata-kata, di dalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk
menghukum, mengusir,
atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalanya, diam juga bisa
menunjukkan kecintaan kita
pada seseorang karena memberinya "ruang". Terlebih jika sehari-hari kita
sudah terbiasa gemar menasihati, mengatur, mengkritik, bahkan mengomel.
Kebebasan
Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau
mengatur kehidupan orang bersangkutan.
Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya?
Memberi kebebasan adalah salah
satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah "Kau bebas berbuat semaumu".
Lebih dalam dari itu, memberi
kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas
segala hal yang ia putuskan atau lakukan.
Keindahan
Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih
ganteng atau cantik?
Tampil indah dan rupawan juga merupakan kado lho. Bahkan tak salah jika Anda
mengkadokannya tiap hari!
Selain keindahan penampilan pribadi, Anda pun bisa menghadiahkan keindahan
suasana di rumah.
Vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan yang tertata
indah, misalnya.
Tanggapan Positif
Tanpa sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran,
sikap, atau tindakan orang yang kita sayangi.
Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya
pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif.
Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu
terakhir anda mengucapkan
terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi Anda. Ingat-ingat pula,
pernahkah Anda memujinya.
Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf)
adalah kado indah yang sering terlupakan.
Kesediaan Mengalah
Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai menjadi
cekcok yang hebat.
Semestinya Anda pertimbangkan, apa iya sebuah hubungan cinta dikorbankan
jadi berantakan hanya gara-gara persoalan itu?
Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan kado "kesediaan
mengalah". Okelah, Anda mungkin kesal atau marah
karena dia telat datang memenuhi janji. Tapi kalau kejadiannya baru sekali
itu, kenapa musti jadi pemicu pertengkaran yang berlarut- larut?
Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita
menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.
Senyuman
Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih
yang diberikan dengan tulus,
bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam
keputusasaan, pencerah suasana muram,
bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan syarat untuk
membuka diri dengan dunia sekeliiling kita.
Kapan terakhir kali Anda menghadiahkan senyuman manis pada orang yang
dikasihi?
Agustinus Imam Saputra
0 komentar:
Post a Comment